Bunga Bangkai Meski Beraroma tak Sedap, Banyak Didatangi Warga Bintan

246

Bintan, Posmetrobatam.co: Hampir sepekan, rumah Yanti (47) yang berada di depan SD 008 Teluk Bintan atau depan markas Satuan Radar Teluk Bintan, Tanjungpinang didatangi tamu.

Kedatangan mereka, tak lain karena rasa penasaran soal tumbuhnya bunga bangkai di pekarangan rumah Yanti.

Menurut Yanti, pada Senin  (26/5), sore sekitar jam 16.00 WIB, ia mencium bau bangkai yang aromanya cukup menyengat indera penciumannya.

Lalu, dicarinya sumber bau bangkai itu, dengan mengecek setiap sudut rumah dan juga pekarangannya.

Perempuan yang mengaku sudah 30 tahunan tinggal di desa itu, kaget, saat mengetahui di pekarangan belakang rumahnya ada bunga aneh yang sedang berproses untuk mekar.

Bunganya berwarna merah hati. Ada banyak lalat yang mengitari bunga itu. Lalu, dipostingnya bunga itu, dengan caption bunga suweg.

BACA JUGA:  Hujan Badai Terjang Seri Kuala Lobam Bintan, 27 TPS Terdampak

Beberapa orang, seketika tertarik  membagikan postingan Yanti ke beberapa media sosial, hingga membuat postingan itu viral.

Termasuk postingan salah seorang Ketua RT Kampung Pasiran, Suyitno, mengundang rasa penasaran banyak orang.

Sayangnya ketika banyak yang berkunjung ke rumah Yanti, karena penasaran, bunga bangkai itu sudah layu dan berubah warna kecoklat-coklatan.

Di lokasi berbeda, kampung Poyotomo, RT 01 RW 04 Desa Sri Bintan Kecamatan Telok Sebong, seorang warga bernama Misjuwadi, juga menemukan bunga bangkai di pekarangan samping rumahnya pada Minggu.

Awalnya, saat aroma bau busuk menyebar memenuhi ruangan  rumah, Misjuwadi dan keluarga bingung. Lalu, mencari sumber aroma tak sedap itu hampir ke setiap sudut rumahnya.

BACA JUGA:  Melawan Kotak Kosong Nomor Urut 2, Robby-Debby Fokus Tuntaskan Program Prioritas Kemasyarakatan di Bintan

Misjuwadi, tak menyadari keberadaan bunga bangkai yang ada di samping pekarangan rumahnya.

“Ini bau apa ya. Seperti bau bangkai ikan busuk,” kata Misjuwadi.

Ternyata, Misjuwadi baru teringat akan keberadaan bunga bangkai di pekarangan samping rumahnya.

Ia bercerita lagi, semula, orang tuanya sengaja menanam bibit bunga bangkai itu di pekarangan rumah, sejak 2024.

Bibitnya dibawa orang tuanya dari Jawa. Namun, belakangan bunganya baru muncul sepekan lalu, Mei 2025.

Saat proses mekarnya bunga bangkai atau bunga suweg ini mengeluarkan aroma sangat busuk (seperti bau ikan busuk). Karena aromanya yang busuk, banyak lalat yang mendekat.

Bunga bangkai ini bertahan hanya sekitar sepekan. Sekarang warnanya sudah berubah kecoklat-coklatan, tidak lagi menyebarkan aroma busuk lagi. Bahkan, lalat pun tak ada yang mendekat.

BACA JUGA:  HUT ke-12 RSUD Raja Ahmad Tabib, Berkomitmen Bertransformasi Bersama, Terus Melayani dan Berinovasi

Kata Misjuwadi, ia tahu kalau bunga bangkai ini dilindungi karena keberadaannya yang langka.

“Rencananya bunga bangkai ini akan dikembangbiakkan. Siapa tahu, nanti akan jadi daya tarik tersendiri buat Kampung  Poyotomo Desa Sri Bintan,” kata  Misjuwadi penuh harap.(aiq)