Nikita Mirzani senang laporan dirinya atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang senilai Rp 1,3 miliar yang dibuat pada 18 Oktober 2023 di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Bali akhirnya diproses secara hukum.
Terbukti, polisi telah menaikkan kasus tersebut dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan serta ditetapkan 2 orang sebagai tersangka. Nikita Mirzani pun memberikan apresiasi karena penyidik telah bekerja dengan cepat dalam menangani laporannya.
“Saya Nikita Mirzani mau mengucapkan terima kasih banyak kepada Ditreskrimum Polda Bali karena sudah menangani kasus saya dengan begitu cepat,” ujar Nikita Mirzani dalam unggahannya di Instagram.
Awal mula kasus dugaan penipuan ini terjadi setelah Nikita Mirzani dihubungi oleh seseorang berinisial J pada Agustus 2023 menawarkan tanah yang terletak di daerah Canggu. Tanah tersebut sudah memiliki sertifikat SHM.
Nikita Mirzani pun tertarik sehingga sepakat untuk membeli tanah tersebut dengan harga Rp 375 juta per are. Nikita mau membeli tanah di sana seluas 15 are. Niki, sapaan akrabnya, lantas melakukan pembayaran awal sebesar Rp 1,32 miliar. Sisa pembayarannya sekitar Rp 2,805 miliar.
Di luar dugaan setelah uang Rp 1,32 miliar dibayarkan, tiba-tiba harga tanah tersebut dinaikkan secara pihak hingga 3 kali lipat pada saat Nikita Mirzani akan melunasinya. Niki pun keberatan dan kemudian meminta uang yang telah dibayarkan untuk dikembalikan saja alias transaksi batal.
Namun sayangnya uang tersebut ditolak untuk dikembalikan. Akhirnya, Nikita Mirzani membuat laporan polisi ke Polda Bali atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan. Dilaporkan dengan Pasal 378 dan Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
“Kasus yang saya alami adalah penggelapan dan penipuan. Akhirnya, Anita dan suaminya Satya sudah ditetapkan menjadi tersangka. Bravo kepolisian Indonesia. Terima kasih Polda Bali,” ucap Nikita Mirzani.(jpg)
