Batam, Posmetrobatam.co: Sejumlah mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Batam melakukan aksi demi sekaligus menyampaikan tuntutan di Kantor DPRD Kota Batam, terkait kondisi Indonesia saat ini yang tidak baik-baik saja, Senin (1/9).
Namun, aksi tersebut beralih menjadi audiensi, mahasiswa menyampaikan beberapa poin di hadapan Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin,
Wakil Gubenur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Wakil Wako Batam Li Claudia, Ketua DPRD Batam M Kamaludin beserta Forkopimda dan anggota DPRD Kota Batam.
Koordinator lapangan aksi sekaligus perwakilan BEM SI Kerakyatan Sumbagut, Muryadi, menyampaikan bahwa mahasiswa membawa delapan poin tuntutan yang merupakan respons atas dinamika nasional belakangan ini.
Di antaranya menolak kenaikan tunjangan anggota dan pimpinan DPR RI, mendesak reformasi Polri dan Copot Kapolri, usut tuntas kematian Affan Kurniawan, hentikan represifitas aparat kepada massa aksi di seluruh Indonesia, bebaskan masa aksi yang ditahan di seluruh Indonesia, tolak RKUHAP, mendesak DPR RI segera membahas dan mengesahkan UU Perampasan aset, dan meminta seluruh pejabat publik untuk tidak flexing (pamer) di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang tidak stabil.
Sementara, Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa yang memilih menyampaikan aspirasinya secara damai melalui audiensi, bukan dengan melakukan unjuk rasa di jalanan.
“Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang melihat situasi dengan bijak sehingga menyampaikan pendapatnya secara santun dan langsung kepada kami,” ucapnya.
Asep menjelaskan, apa yang disampaikan mahasiswa di Batam hampir serupa dengan tuntutan mahasiswa di seluruh Indonesia. Namun, pendekatan audiensi ini dianggap lebih efektif dan aman karena menghindari potensi penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Di Batam, kita patut bangga karena aspirasi disampaikan secara terbuka tanpa ada unsur pengekangan. Semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, TNI, hingga kepolisian, mendengar langsung tuntutan mahasiswa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolda Asep menegaskan bahwa situasi di Batam tetap kondusif dan masyarakat dapat beraktivitas dengan normal tanpa gangguan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua unsur pemerintah, termasuk BP Batam, DPRD, TNI, serta masyarakat dan mahasiswa yang turut menjaga keamanan dan ketertiban kota.
“Hingga saat ini, Batam jauh dari situasi kericuhan seperti yang terjadi di beberapa daerah lain. Kerjasama seluruh elemen masyarakat inilah yang membuat Batam tetap aman dan damai,” bebernya.
Senada juga disampaikan, Amsakar Achmad Wali Kota Batam. Ia mengapresiasikan aksi mahasiswa Batam yang bisa menjaga Batam tetap aman dan kondusif.
“Saya selalu menyampaikan #Batam Rumah Kita. Mari kita bersama-sama menjaga Batam ini tetap aman dan kondusif,” pesannya. (hbb)