Investasi di Pulau Rempang Ditunda, Mentrans Sebut hanya di Wilayah Resistensi

68

Kepri, Posmetrobatam.co: Usulan penundaan investasi di Pulau Rempang, Kota Batam, bukan seluruh wilayah Rempang. Namun hanya berlaku di area atau lokasi tertentu yang masih terdapat resistensi atau penolakan masyarakat.

“Perlu saya sampaikan bahwa usulan penundaan investasi itu tidak untuk wilayah Rempang secara keseluruhan, tetapi pada lokasi tertentu, seperti di kawasan Sembulang,” kata Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara usai melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepri, Jumat (1/8).

Menurutnya, di lokasi yang masyarakatnya masih mengalami resistensi itu, perlu dilakukan pendekatan lebih lanjut melalui dialog/diskusi bersama, guna menjelaskan apa dan manfaat investasi itu bagi masyarakat sekitar.

BACA JUGA:  Gubernur Serahkan Bantuan Sosial Bagi Warga Kavling Lama Kota Batam

“Sekaligus mendengarkan aspirasi masyarakat, mereka maunya seperti apa,” ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Iftitah justru sangat mendorong beberapa titik lainnya di Pulau Rempang yang masyarakatnya sudah membuka diri, segera memulai investasi supaya masyarakat percaya bahwa investasi itu betul-betul nyata dan membawa manfaat positif bagi mereka, misalnya menyerap tenaga kerja.

Oleh karena itu, Menteri Iftitah juga meminta bantuan mahasiswa KKN Umrah yang khusus ditugaskan ke Pulau Rempang agar memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas penduduk lokal, karena biasanya kekhawatiran masyarakat kalau ada investasi masuk, mereka merasa terpinggirkan.

“Mahasiswa diharapkan mampu memberdayakan penduduk lokal, sehingga ketika ada investasi masuk, mereka bisa langsung terserap lapangan kerja oleh industri,” ujarnya.

BACA JUGA:  Rekor Pertemuan Lawan Filipina, Timnas Unggul Telak

Ia juga mengharapkan mahasiswa KKN Umrah menjadi jembatan kepada masyarakat dalam hal komunikator terkait arah program dan kebijakan pembangunan nasional dengan bahasa yang membumi dan solutif, khususnya soal investasi di Pulau Rempang.

Mahasiswa KKN pun diminta dapat menjaga iklim yang kondusif, menghadirkan ruang dialog, dan membangun kepercayaan masyarakat setempat.

“Intinya, dalam konteks investasi atau pembangunan, transmigrasi bisa menjadi jembatan yang baik antara kepentingan bangsa, negara, serta rakyat,” ucapnya.

Menteri Iftitah secara simbolis melepas 1.284 mahasiswa Umrah untuk menjalankan KKN 2025 di tiga wilayah Kepri, meliputi Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kota Batam mulai tanggal 1 sampai 31 Agustus 2025.(ant)